- Berpakaian rapi dan sopan
- Mengisi Daftar Hadir Ustadz yang telah disediakan
- Setiap Ustadz harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai tugas dan jabatan, Program Tahunan, Program Semester dan program bulanan Mata Pelajaran yang diampu pada setiap KBM untuk evaluasi hasil akhir
- Mengisi Daftar Hadir Siswa pada setiap Kegiatan Belajar Mengajar dan memasukkan nilai siswa pada Daftar Nilai dari Kartu Hasil Studi.
- Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi
- Datang tepat waktu
- Menyusun Kisi-Kisi Soal dan Soal pada setiap Penyelenggaraan Ujian Sumatif/Ujian Akhir
- Selalu memberikan contoh dan panutan dalam bertindak, baik disekolah maupun dilingkungan masyarakat Membantu menegakkan disiplin
- Peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan Masjid Al-Muhajirin.
- Menjalin hubungan kekeluargaan sesama ustad dan santri
- Membuat terobosan baru/inovasi dalam program pembelajaran agar siswa belajar menyenangkan
- Apabila tidak hadir harus memberikan pemberitahuan/surat izin dan melampirkan tugas/bahan ajar kepada Ketua atau Teman sejawat mengajar di TKA – TPA – Al-Muhajirin
Kamis, 18 Desember 2014
TATA TERTIB USTADZ DAN USTADAH
ADMINISTRASI USTADZ/USTADZAH
Administrasi absensi santri yang bisa dijadikan pedoman untuk mengetahui kehadiran dan ketidakhadiran siswa di TKA/TPA Al-Muhajirin adalah sebagai berikut :
Demikian catatan administrasi yang kami kembangkan pada TKA/TPA Al-Muhajirin. Terima kasih
Demikian catatan administrasi yang kami kembangkan pada TKA/TPA Al-Muhajirin. Terima kasih
Kamis, 11 Desember 2014
MUKADIMAH
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah dengan
mengucapkan rasa syukur kami kepada Alloh s.w.t, TKA/TPA Al-Muhajirin telah
berjalan hampir 8 tahun. Dan masa yang cukup panjang tersebut telah berganti 3
kali kepengurusan dan insya Alloh TKA/TPA Al Muhajirin lambat laun berkembang
dengan baik. Dengan santri sejumlah hampir 75 anak di lingkungan Villa Mutiara
Serpong, kami berupaya keras untuk mewujudkan tempat belajar agama dengan cukup
layak bagi generasi kami. Berkat dukungan dari masyarakat insya Alloh berbagai
perbaikan akan kami laksanakan untuk mewujudkan keinginan bersama memiliki
tempat anak-anak mengakaji ilmu agama dengan baik.
Pembuatan Blog ini
merupakan salah satu dari agenda perbaikan administrasi informasi dan
komunikasi untuk masyarakat luas pada umumnya dan masyarakat Villa Mutiara
Serpong pada khususnya.
Mudah-mudahan apa yang
kami usahakan dapat bermanfaat dan senantiasa Alloh s.w.t memberikan jalan dan
kemudahan untuk kearah perbaikan bersama. Terima kasih atas dukungan dan
perhatiannya.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Senin, 08 Desember 2014
PROFIL TKA/TPA AL-MUHAJIRIN
PENDAHULUAN.
Pengertian Kurikulum TPQ Terpadu (TPQT) berbAsis ahlisunnah
wal jama”ah adalah sebuah model konsep pendidikan nonformal yang mengembangkan
pendidikan Al-Quran dan ilmu-ilmu penunjangnya yang berorientasi kepada
pemikiran berwawasan Ahli Sunnah Wal Jama’ah
Maka Kurikulum TPQ Terpadu akan menjadi lembaga yang berkhaskan konsep kemazdhaban, yang memiliki ciri:
1. Disiplin Ilmu Al-Quran dan cabang-cabangnya
2. Disiplin Ilmu-ilmu Islam dan cabang
3. Disiplin fiqih, baik ubudiyah maupun mu’amalah yang berkemadzhaban
4. Berhaluan pemikiran Islam berbasis ahli sunnah wal jama’ah.
Mengapa model kurikulum seperti ini harus dikembangkan? Karena banyaknya indiksi model pendidikan yang menganut modernitas, tidk mampu menciptakan karakteristik pelajar yang sesuai dengan tuntutan Islam, orang tua dan masyarakat. Banyak model pendidikan yang direkayasa oleh model peradaban global yang notabene berkiblat ke peradaban barat sering sekali bertentangan dengan masyarakat yang mayoritas muslim, apalagi yang berbasis pesantren.
Maka ditengah postmodernisme, harus ada perubahan model penyajian pendidikan, khususnya TPQ sebagai lembaga non formal yang semi pesantren harus mempu mengubah tatanan masyarakat yang kebablasan akibat memahami modernitas yang keliru. Perubahan itu harus dititik tekankan kepada kurikulum yang berkarakteristik ala pondok pesantren dan berwawasan ahlisunnah wal jama’ah. Mengapa dengan berwawasan ahlisunnah wal jama’ah? adalah menjadi cirri model pendekatan Islam berkemadzhaban yang komitmen dalam menjalankan Islam melalui pemahaman Al-Quran, Al-Hadits dan pendapat para ulama slafus-sholih.
Visi dan Misi TPA Al-Muhajirin
Maka Kurikulum TPQ Terpadu akan menjadi lembaga yang berkhaskan konsep kemazdhaban, yang memiliki ciri:
1. Disiplin Ilmu Al-Quran dan cabang-cabangnya
2. Disiplin Ilmu-ilmu Islam dan cabang
3. Disiplin fiqih, baik ubudiyah maupun mu’amalah yang berkemadzhaban
4. Berhaluan pemikiran Islam berbasis ahli sunnah wal jama’ah.
Mengapa model kurikulum seperti ini harus dikembangkan? Karena banyaknya indiksi model pendidikan yang menganut modernitas, tidk mampu menciptakan karakteristik pelajar yang sesuai dengan tuntutan Islam, orang tua dan masyarakat. Banyak model pendidikan yang direkayasa oleh model peradaban global yang notabene berkiblat ke peradaban barat sering sekali bertentangan dengan masyarakat yang mayoritas muslim, apalagi yang berbasis pesantren.
Maka ditengah postmodernisme, harus ada perubahan model penyajian pendidikan, khususnya TPQ sebagai lembaga non formal yang semi pesantren harus mempu mengubah tatanan masyarakat yang kebablasan akibat memahami modernitas yang keliru. Perubahan itu harus dititik tekankan kepada kurikulum yang berkarakteristik ala pondok pesantren dan berwawasan ahlisunnah wal jama’ah. Mengapa dengan berwawasan ahlisunnah wal jama’ah? adalah menjadi cirri model pendekatan Islam berkemadzhaban yang komitmen dalam menjalankan Islam melalui pemahaman Al-Quran, Al-Hadits dan pendapat para ulama slafus-sholih.
Visi dan Misi TPA Al-Muhajirin
Visi
“Membentuk Generasi Qur’ani Berakhlak Mulia, Cerdas dan Mandiri”
Misi
1. Mengajarkan kemampuan membaca Al-Qur'an sejak usia dini
2. Menanamkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kepada santri dan masyarakat
3. Menanamkan akhlak Islami kepada santri dan masyarakat
4. Menanamkan ukhuwah islamiyah kepada santri da masyarakat.
“Membentuk Generasi Qur’ani Berakhlak Mulia, Cerdas dan Mandiri”
Misi
1. Mengajarkan kemampuan membaca Al-Qur'an sejak usia dini
2. Menanamkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kepada santri dan masyarakat
3. Menanamkan akhlak Islami kepada santri dan masyarakat
4. Menanamkan ukhuwah islamiyah kepada santri da masyarakat.
TARGET TPQ TERPADU
Pelaksanaan Kurikulum TPQ terpadu yang berbasis “annajah” memiliki target pendidikan sebagai berikut:
A. Target Profesionalisme Guru
Agar menjadi guru TPQ Terpadu yang berkompetensi unggul, professional dan bertepat guna dalam membelajarkan anak usia dini tentang Al-Quran .
B. Target Santri
Setelah belajar di TPQ Terpadu dengan menggunakan Kurikulum berbasis “annajah” akan menjadi santri yang berkarakter anak sholeh. Dan memiliki kompetensi yang mampu mengubah diri, baik pemikiran, kepribadian maupun model tata pergaulan yang bernilai Islam.
MASA BELAJAR
Kurikulum TPQ Terpadu dengan berbasis “annajah” memiliki klasifikasi model pembelajaran seperti ini:
KELOMPOK UMUR
|
JENJANG
|
JUMLAH SEMESTER
|
LAMA BELAJAR
|
KETERANGAN
|
4-7
|
A
|
2
|
1 TAHUN
|
|
7-12
|
B
|
2
|
1 TAHUN
|
Keterangan:
Dalam melaksanakan kurikulum TPQ Terpadu, bentuk
manajemen pengelolaan pembelajaran sebagai berikut:
a. Hari Efektif masa belajar adalah mulai Senin sampai dengan Sabtu
b. Lama belajar untuk menggunakan waktu sore pukul 16.00 – pukul 17.30 WIB. Kecuali hari Jum’at pukul 16.00-17.00 WIB.
c. Satu semester menggunakan bulan efektif 5 – 6 bulan, dengan menggunakan bulan hijriyah, yang dimulai tahun ajarannya dari bulan Syawal.
d. Lama belajar untuk masing-masing jenjang 1 tahun taqwim.
Perbedaan antara jenjang A dan B atau kelas A dan B adalah dalam bobot mata pelajaran dan jumlah mata pelajaran. Jika ada mata pelajaran yang sama antara jenjang A dan B seperti bahsa arab, belajar membaca AL-Quran, maka yang membedakan adalah bobot penyampaiannya, karena melihat jenjang usia anak.
a. Hari Efektif masa belajar adalah mulai Senin sampai dengan Sabtu
b. Lama belajar untuk menggunakan waktu sore pukul 16.00 – pukul 17.30 WIB. Kecuali hari Jum’at pukul 16.00-17.00 WIB.
c. Satu semester menggunakan bulan efektif 5 – 6 bulan, dengan menggunakan bulan hijriyah, yang dimulai tahun ajarannya dari bulan Syawal.
d. Lama belajar untuk masing-masing jenjang 1 tahun taqwim.
Perbedaan antara jenjang A dan B atau kelas A dan B adalah dalam bobot mata pelajaran dan jumlah mata pelajaran. Jika ada mata pelajaran yang sama antara jenjang A dan B seperti bahsa arab, belajar membaca AL-Quran, maka yang membedakan adalah bobot penyampaiannya, karena melihat jenjang usia anak.
PERENCANAAN MATERI
|
||||
TPA/TPQ AL-MUHAJIRIN
|
||||
KELOMPOK A
|
KELOMPOK B
|
|||
NO
|
MATA PELAJARAN
|
NO
|
MATA PELAJARAN
|
|
1
|
Belajar Membaca Al-Quran
|
1
|
Tahsinul Qiroah
|
|
2
|
Menulis Arab (Khath)
|
2
|
Menulis Arab (Khath)
|
|
3
|
Doa Sehari-hari
|
3
|
Doa Sehari-hari
|
|
4
|
Fiqih Ibadah
|
4
|
Fiqih Ibadah
|
|
5
|
Hafalan Al-Quran
|
5
|
Hafalan Al-Quran
|
|
6
|
Bahasa Arab
|
6
|
Bahasa Arab
|
|
7
|
Sirah Nabawi (Tarikh)
|
7
|
Sirah Nabawi (Tarikh)
|
|
8
|
Ketrampilan/Kesenian
|
8
|
Ketrampilan/Kesenian
|
|
9
|
Praktek Shalat
|
9
|
Bahasa Inggris
|
|
10
|
Aqidah Islam & Akhlaq
|
10
|
Aqidah Islam & Akhlaq
|
|
11
|
Ilmu Tajwid
|
|||
12
|
Lagu-lagu Al-Quran
|
STANDAR
KOMPETENSI UNGGULAN
Standar kompetesi (kemampuan) santri yang dijadikan unggulan adalah harus dirumuskan dalam bentuk silabus dan Program Satuan Kegiatan Harian (SKH), Program Satuan Mingguan (SKM) dan Program Satuan Kegiatan Semester (SKS). Dan kompetensi yang dijadikan unggulan untuk setiap santri:
1. Santri mampu membaca dan menulis Al-Quran denganbaik dan benar
2. Santri mahir dalam murottal Al-Quran sesuai dengan ulumut tajwidnya dengan baik dan benar.
3. Santri mahir dalam menjalankan fiqih seputar ibadah, wudhu, sholat, melafalkan sifat adzan, mengenal syarat rukun sholat, waktu sholat dan memiliki kesadaran tentang disiplin waktu sholat.
4. Santri memiliki standar kehidupan dan tata pergaulan yang berakhlak karimah.
5. Santri menguasai ilmu-ilmu Islam dasar, do’a sehari-hari, hafalan Al-Quran, mengenal kosa kata bahasa arab dan berwawasan nilai-nilai Islam.
Standar kompetesi (kemampuan) santri yang dijadikan unggulan adalah harus dirumuskan dalam bentuk silabus dan Program Satuan Kegiatan Harian (SKH), Program Satuan Mingguan (SKM) dan Program Satuan Kegiatan Semester (SKS). Dan kompetensi yang dijadikan unggulan untuk setiap santri:
1. Santri mampu membaca dan menulis Al-Quran denganbaik dan benar
2. Santri mahir dalam murottal Al-Quran sesuai dengan ulumut tajwidnya dengan baik dan benar.
3. Santri mahir dalam menjalankan fiqih seputar ibadah, wudhu, sholat, melafalkan sifat adzan, mengenal syarat rukun sholat, waktu sholat dan memiliki kesadaran tentang disiplin waktu sholat.
4. Santri memiliki standar kehidupan dan tata pergaulan yang berakhlak karimah.
5. Santri menguasai ilmu-ilmu Islam dasar, do’a sehari-hari, hafalan Al-Quran, mengenal kosa kata bahasa arab dan berwawasan nilai-nilai Islam.
ANALISIS KURIKULUM
Kurikulum TPQTerpadu adalah kurikulum berbasis “annajah” yang memiliki penekanan kepada kemutuan paedagogik (metodologi pembelajaran), maka perlu dipersiapkan kematangan dalam merumuskan strategi pembelajaran.
Ada aspek-aspek penting dan mendasar dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini, yaitu:
1. Aspek merumuskan Kompetensi Dasar (KD)
2. Aspek merumuskan indicator
3. Aspek memilih metodologi
4. Aspek memilih buku ajar, media pembelajaran dan alat evaluasi
Empat (4) aspek tersebut harus dirumuskan dalam pelaksanaan pembelajaran untuk program mingguan, bulanan dan persemester. Maksudnya agar proses pembelajaran akan mudah terukur tingkat keberhasilan dan kegagalannya.
KETERLIBATAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT
Kurikulum TPQ Terpadu yang berbasis “annajah” merupakan bentuk system pembelajaran yang melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai sumber belajar. Orang tua wajib melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran anaknya di TPQ, namun tidak secara langsung. Bentuk keterlibatan orang tua adalah memberikan dukungan, motivasi dan monitoring kepada putra putrinya baik dalam bentuk ingin mengetahui kemampuan ilmunya maupun tingkah lakunya.
Adapun bentuk keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembelajara pada TPQ menjadikan motivator fisical dalam pengembangan penyelenggaraan lembaga TPQ. Karena itu TPQ sebagai lembaga non formal yang berbasis masyarakat. Ketika masyarakat tidak melibatkan diri, maka TPQ akan fakum dan tidak akan efektif dalam melaksanakan pembelajaran. Karena keterlibatan masyarakat menyangkut financial, donasi dan baNtuan material yang tidak langsung.
Kurikulum TPQ Terpadu yang berbasis “annajah” merupakan bentuk system pembelajaran yang melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai sumber belajar. Orang tua wajib melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran anaknya di TPQ, namun tidak secara langsung. Bentuk keterlibatan orang tua adalah memberikan dukungan, motivasi dan monitoring kepada putra putrinya baik dalam bentuk ingin mengetahui kemampuan ilmunya maupun tingkah lakunya.
Adapun bentuk keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembelajara pada TPQ menjadikan motivator fisical dalam pengembangan penyelenggaraan lembaga TPQ. Karena itu TPQ sebagai lembaga non formal yang berbasis masyarakat. Ketika masyarakat tidak melibatkan diri, maka TPQ akan fakum dan tidak akan efektif dalam melaksanakan pembelajaran. Karena keterlibatan masyarakat menyangkut financial, donasi dan baNtuan material yang tidak langsung.
MASYARAKAT,KELUARGA DAN LEMBAGA TPQ
Tiga komponen tersebut adalah sebagai satu kesatuan dalam melaksanakan kurikulum TPQ Terpadu.
A. Masyarakat sebagai basis pendidikan
B. Keluarga sebagai unsur peserta didik
C. Lembaga TPQ sebagai Pelaksana Pendidikan Kurikulum Berbasis “Annajah”
Tiga komponen tersebut adalah sebagai satu kesatuan dalam melaksanakan kurikulum TPQ Terpadu.
A. Masyarakat sebagai basis pendidikan
B. Keluarga sebagai unsur peserta didik
C. Lembaga TPQ sebagai Pelaksana Pendidikan Kurikulum Berbasis “Annajah”
Langganan:
Postingan (Atom)